Rabu, 29 Oktober 2008

Apakah Itu UML?

UML itu singkatan dari Unified Modelling Language. Sesuai dengan kata terakhir dari kepanjangannya, UML itu adalah salah satu bentuk language atau bahasa. Menurut pencetusnya, UML di definisikan sebagai bahasa visual untuk menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah system.
Karena tergolong bahasa visual, UML lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari system yang sedang dimodelkan. Memahami UML itu sebagai bahasa visual itu penting, karena penekanan tersebut membedakannya dengan bahasa pemrograman yang lebih dekat ke mesin. Bahasa visual lebih dekat ke mental model pikiran kita, sehingga pemodelan menggunakan bahasa visual bisa lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan apabila dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman.

Sebenernya hampir semua disiplin ilmu memiliki notasi, cara, atau bahasa dalam memodelkan problem dengan notasi diagram yang visual. Ambil contoh dibidang elektro, untuk menggambarkan sebuah system radio, insinyur-insinyur menggunakan diagram sirkuit kelistrikan yang sudah didefinisikan dengan jelas. Dengan diagram sirkuit ini, insinyur elektro bisa mengkomunikasikan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah system radio kepada insinyur elektro yang lain atau kepada teknisi.

UML adalah salah satu bentuk notasi atau bahasa yang sama yang digunakan oleh professional dibidang software untuk menggambarkan atau memodelkan sebuah system software. Sebelumnya ada banyak notasi atau bahasa lain untuk mencapai keperluan yang sama misalnya DFD (Data Flow Diagram) dan Booch Diagram. Tetapi sejak matang dan populernya teknologi pemrograman, perancangan, dan analisis berorientasi object, UML telah menjadi de facto standard language.

Apa saja yang bisa digambarkan / dimodelkan oleh UML? Sesuai dengan kata pertama dari kepanjangannya, UML mencoba untuk mendeskripsikan pemodelan sebuah system dari segala aspek: pemodelan struktur (aspek statis), pemodelan perilaku (aspek dinamis), dan pemodelan arsitektur. Gambar berikut menunjukan taksonomi pendiagraman UML.



Secara detail UML tidak akan dibahas dalam posting ini, tetapi kita akan banyak menggunakannya dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Jadi sambil melakukan pemodelan, dijelaskan juga dengan notasi UML yang cocok dengan konteks pemodelan yang dilakukan.

Ada tiga cara dalam memakai UML dalam melakukan pemodelan system:

1. UML sebagai sketsa
UML digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whitboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.

2. UML sebagai blueprint system
Seperti diagram kelistrikan adalah blueprint dari komponen atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bisa menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah system software.

3. UML sebagai bahasa pemrograman
UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada dalam UML, sementara sebuah tool atau generator bisa menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.

Saat ini UML paling banyak digunakan dengan cara pertama dan kedua. Khusus dalam metode agile (cepat dan ringan), UML digunakan dengan cara pertama.

0 komentar: